Senin, 22 Februari 2010

Aku merenung

Sedikit Merenung…….????????
Perjuangan menjadi seseorang memang sangat susah. Butuh perjuangan dan pengorbanan untuk mendapatkannya. Itulah yang sekarang saya rasakan, ketika ingin berjuang mencapai cita-cita yang selama ini saya dambakan. Ya……memang pada awalnya begitu banyak orang yang mempertanyakan keputusan saya, keputusan memilih sosiologi. Begitu banyak orang yang meragukan saya apakah akan bisa survive dengan memilih jurusan itu, karena siapa yang tahu sosiologi, mau kemana sosiologi, masa depan apa yang kamu harapkan dari sosiologi??? Itulah mungkin yang sering saya dengarkan, terutama dari orang – orang dekat saya. Sedih rasanya medengar semua itu, bingung rasanya menjawab pertanyaan itu. Namun rasa itu dan jawaban apapun saya percaya tidak akan menghilangkan pertanyaan – pertanyaan itu.
Dalam hati hanya ku jawab “ suatu saat akan kubuktikan “. Itulah jawaban sementara yang ada dihatiku.
Namun jawaban itu tergantung pada diri saya. Apakah saya bisa membuktikannya ataukah justru saya semakin dipersalahkan karena memilih jurusan itu.
Perjuangan dan rasa ingin tahu yang saya andalkan untuk mencapai tujuan. Membaca suatu ketika menjadikan kita akan betapa dasyatnya sosiologi, betapa hebatnya sosiologi. Namun apalah arti mengagung – agungkan sosiologi ketika kita tidak mau mempelajari dan mendalaminya. Terkadang kita hanya bersembunyi dibalik ketakutan dan kekhawatiran akan masa depan yang akan kita dapatkan dari sosiologi, dan saya rasa itulah yang salah. Kita jangan sampai mengagung-agungkan sosiologi ketika kita belum belajar dan mengkajinya.
Saya terkadang heran juga terhadap kawan – kawan di Sosiologi tempat saya mencari ilmu. Merekan begitu bangga dengan sbutan anak sosiologi, namun tidak banyak yang benar – benar menyukai sosiologi dalam arti mempelajari dan mengkajinya. Mereka hanya bangga akan euphoria yang ada di sosiologi.
Marilah kawan – kawanku semua, buktikan bahwa sosiologi bukan kelas dua, namun segaia suatu disiplin ilmu yang mempunyai daya tawar yang sejajar dengan keilmua lain dan hal itu bisa dibuktikan dengan kemampuan orang – orang yang mempelajarinya.
Buatlah suatu kebebasan dalam diri sebagaimana para revolusioner macam Ernesto “Che” Guevara dan perjuangan kelas Karl Marx.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beceloteh di sini!!!