Senin, 26 Desember 2011

Surat Nabi Muhammad SAW Untuk Pendeta Di Biara St. Catherine


Surat dari Nabi Muhammad SAW kepada Biarawan St. Catherine’s Monastery
Pada tahun 628 Nabi Muhammad SAW mengeluarkan Piagam Anugerah kepada biarawan St. Catherine Monastery di Mt. Sinai. Berisi beberapa klausul yang melingkupi aspek-aspek hak asasi manusia termasuk perlindungan bagi umat Kristen, kebebasan beribadah dan bergerak, kebebasan untuk menunjuk hakim-hakim dan menjaga property mereka, pembebasan dari wajib militer, dan hak untuk dilindungi dalam perang.


Image of Patent from Prophet Muhammad to the Christians of St. Catherine’s Monastery, Mt. Sinai

Berikut ini terjemahan dalam bahasa Inggris atas dokumen tersebut:
“This is a message from Muhammad ibn Abdullah, as a covenant to those who adopt Christianity, near and far, we are with them. Verily I, the servants, the helpers, and my followers defend them, because Christians are my citizens; and by Allah! I hold out against anything that displeases them. No compulsion is to be on them. Neither are their judges to be removed from their jobs nor their monks from their monasteries. No one is to destroy a house of their religion, to damage it, or to carry anything from it to the Muslims’ houses. Should anyone take any of these, he would spoil God’s covenant and disobey His Prophet. Verily, they are my allies and have my secure charter against all that they hate. No one is to force them to travel or to oblige them to fight. The Muslims are to fight for them. If a female Christian is married to a Muslim, it is not to take place without her approval. She is not to be prevented from visiting her church to pray.Their churches are to be respected. They are neither to be prevented from repairing them nor the sacredness of their covenants. No one of the nation (Muslims) is to disobey the covenant till the Last Day (end of the world).”

Terjemahannya Kurang Lebih Begini :

Minggu, 04 Desember 2011

Jika Komodo jadi New 7 Wonder

Beberapa waktu belakangan, kita sering mendengar dan melihat kampanye yang begitu massif terkait dengan pulau Komodo. Ya...kampanye untuk mendukung Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru. Berbagai kampanye dilakukan, mulai dari iklan di televisi, media cetak, jejaring sosial macam facebook dan twitter, dan masih banyak lagi. Usaha untuk menggolkan komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia barupun dilakukan dengan memberikan biaya yang sangat murah untuk vote melalui sms. Berbagai upaya itu dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu menjadikan Komodo sebagai keajaiban dunia. Bagi para suksesor pemenangan komodo, upaya ini dimaksudkan untuk mengenalkan komodo dan dunia pariwisata di Indonesia. Setelah Borrobudur tidak lagi menjadi keajaiban dunia, sekarang Komodo diharapkan menjadi keajaiban dunia. Penentuan apakah komodo akan menjadi keajaiban dunia atau tidak adalah lewat vote dari masyarakat dunia. Jikalau Komodo tidak mendapat vote banyak maka tidak akan dianggap sebagai New 7 Wonder. Kabar terbaru menyebutkan untuk sementara Komodo masuk dalam 7 keajaiban dunia baru, namun pengumuman resmi belum dirilis. Berbagai pihak yang mendukung dengan berbagai alasan pastinya senang dan gembira jika Komodo masuk New 7 Wonder.
Nah mari kita duduk, merenung, sambil minum kopi atau rokok (kalau yang merokok) dan mengkhayal tentang komodo

Kamis, 01 Desember 2011

AIDS dan Papua “tantangan bangsa”

Hari ini tepatnya tanggal 1 Desember adalah hari AIDS sedunia sekaligus bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Papua. Dua hal yang sekarang menjadi buah bibir masyarakat Indonesia sekaligus tantangan untuk bangsa Indonesia. Ya... AIDS dan Papua merdeka sedang menguji bangsa ini untuk menjadi bangsa yang tangguh sekaligus bertanggung jawab.
AIDS sekarang menjadi pembicaraan yang cukup serius dikalangan pemerhati kesehatan sekaligus pemerhati sosial budaya. Indonesia sebagai negara yang religius (katanya), saat ini telah banyak yang terjangkit HIV AIDS. Menurut media berita online Tempo : Jumlah penderita HIV/AIDS tertbanyak adalah di Jawa Timur  mencapai 4.318 orang, sementara pada urutan kedua ditempati Provinsi Papua dengan jumlah penderita 4.005 orang, sedangkan DKI Jakarta berada di urutan ketiga sebanyak 3.998 orang. Ini menunjukan bahwa penyakit AIDS sedang menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Ya...banyak faktor yang memicu tingginya angka penderita AIDS, mulai dari sex bebas hingga penyalahgunaan narkoba. Ini menjadi tantangan yang besar untuk bangsa Indonesia untuk dapat menekan atau bahkan mencegah meningkatnya peyakit AIDS. Pemerintah serta stake holder harus mampu melakukan tindakan yang serius untuk mengkampanyekan perlawanan terhadap penyakit AIDS. Jadi yang dilawan adalah penyakitnya bukan orang yang sedang mengidap AIDS. Ini penting karena sebagai salah satu upaya memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai bahaya AIDS. Ini adalah tantangan bagi bangsa Indonesia.

Selain AIDS, tantangan yang tak kalah berat adalah Papua. Papua sedang bergelora mengkampanyekan upaya untuk merdeka dari Indonesia. Keinginan untuk merdeka ternyata bukan hanya isapan jempol saja, namun sudah menjadi nyata dan semakin lama semakin menguat. Ini tantangan bagi bangsa ini untuk mempertahankan NKRI seperti yang dahulu digemabr – gemborkan oleh Bung Karno, bahwa NKRI adalah harga mati. Namun, apakah hanya dengan slogan itu sudah cukup. Apakah dengan jargon itu papua akan lebih baik? Ternyata tidak semuadah itu

Rabu, 30 November 2011

Beck, ini cerita Indonesia…

Saat ini pemain sepakbola paling popular di dunia yaitu  David Beckham berkunjung ke Indonesia bersama klubnya L.A Galaxy. Bisa kita bayangkan media serta masyarakat sangat antusias dan gembira menyambutnya. Media bahkan hamper tiap jam memberitakan kedatangan Beckham dan timnya ke Indonesia, mulai dari berita sampai infotainment pun juga menanyangkanya. Ya…seperti sebelum-sebelumnya Indonesia selalu heboh ketika kedatangan bintang dari luar negeri. Inilah Indonesia, negeri kita tercinta, negeri yang dahulu di serukan Soekarno untuk mempunyai jati diri.
seperti biasanya, ketika ada artis, atlek dunia, bahkan pemimpin dunia, mereka selalu bilang Indonesia adalah negeri yang indah, negeri yang kaya. Dan itu membuat kita kadang begitu bangga di puji mega bintang dari luar negeri. Ya…sebagai pecinta sepakbola, saya pun senang ketika Beckham datang atau siapapun bintangnya pasti akan ikut gembira bila kita dikunjungi. Kembali lagi, seperti yang saya tulis diatas bahwa banyak sanjungan yang terkadang dikeluarkan oleh orang asing (atlet, artis, pemimpin, atau turis Negara lain) kepada Negara kita Indonesia. Entah itu ucapan yang sesunguhnya keluar dari hati mereka, atau ucapan pemanis penuh basa – basi biar orang Indonesia senang. Entahlah…
Jikalau bisa terjadi, ingin aku ceritakan negeriku tercinta ini kepadamu Beck, biar tahu Indonesia bukan dari media, atau dari pemimpin negeri ini saja

Senin, 21 November 2011

Ekspektasi amat besar untuk sepakbola…

Hari ini,ketika saya melihat televisi  yang ada adalah berita tentang dukungan masyarakat terhadang Timnas U23 untuk juara Sea Games, begitu pula ketika melihat status dijejaring social baik twitter atau facebook yang menjadi “trending topic” adalah optimisme serta dukungan Timnas Garuda muda untuk juara Sea Games. Bahkan dalam obrolan ringan hari ini dengan kawan-kawan yang diperbincangkan adalah tentang pertandingan nanti malam antara Indonesia vs Malaysia. Dapat disimpulkan begitu besar harapan masyarakat Indonesia melihat timnas sepakbola kita meraih prestasi tertinggi di ASEAN. 
Indonesia sudah hampir dipastikan akan meraih juara umum dalam Sea Games kali ini. Berbagai cabang olahraga sudah banyak  menyumbang emas, namun masyarakat tetap berharap bahwa cabang sepakbola harus mendapatkan emas. Padahal sebenarnya ketika misalnya sepakbola tidak mendapatkan emas pun, Indonesia tidak akan terkejar untuk menjadi juara umum Sea Games. Karena hanya satu emas yang diperebutkan di cabang sepakbola tidakakan bisa mempengaruhi perolehan mendali secara signifikan. Namun ternyata bukan pertimbangan-pertimbangan seperti itu yang ada dalam benak seluruh masayarat Indonesia. 
Ya…inilah uniknya sepakbola. Inilah dasyatnya sepakbola. Sepakbola begitu popular di Indonesia, mulai dari anak kecil sampai orang tua menyukai olah raga ini. Apalagi jika menyangkut Timnas Sepakbola, seluruh masyarakat Indonesia akan ikut antusias. Bahkan yang pada keseharianya tidak begitu menyukai sepakbola, secara mendadak menjadi pecinta sepakbola terutama timnas Indonesia.

Jumat, 11 November 2011

Lalu kenapa 11-11-11?

Hari ini ketika membuka twitter dan facebook angka 11-11-11 menjadi topik pembicaraan paling populer. Akupun hanya tersenyum kecil (agak sinis sebenarnya) sembari berkata lirih dalam hati “opo iki” eh tapi ngomongnya “ana apa kye”(ngapak.com). Ya...ada apa ini kok angka 11-11-11 banyak muncul di time line Facebook dan Twitter seperti sampah saja. Ya...informasi yang berlebihan itu sama dengan informasi sampah. Ups...cukup. Ternyata baru sadar bahwa hari ini adalah tanggal 11 bulan november tahun 2011, dan banyak orang dengan tidak mengindahkan tata tulis dan kaidah bahasa Indonesia yang benar menggantinya dengan menulis 11-11-11. Pertanyaanya, Lalu kenapa dengan 11-11-11? Bukankah itu angka biasa saja, bukankan itu hari biasa saja. Bukan hari pahlawan, hari besar agama, atau hari suci yang lainya? *mikir lagi...
Usut punya usut setelah melalui penyelidikan ala detektif Conan, ternyata banyak manusia yang percaya bahwa 11-11-11 punya keunikan, keberuntungan, dan bla..bla..bla. Sehingga pada tanggal itu banyak yang menikah, banyak yang mencari pacar/pasangan, dan ekstrimnya lagi ada juga anak yang masih dalam kandungan dipaksa untuk keluar pada tanggal 11-11-11. Tapi ngga ada yang mempercepat kematian jadi tanggal segitu ya. Hehehe...

Senin, 07 November 2011

Kebaikan apa agamanya?

Kembali nalar rasional, sok kritis, dan gemes selalu melintasi otak saya ketika mendengar, melihat atau membaca fenomena yang penuh kegelian. Ya ini ketika saya mendengar sebuah cerita tentang anak kecil yang kebetulan ayahnya sahabat baik saya. Sahabat baik saya ini adalah keluarga kristen yang taat dan orangnya baik sekali dengan orang lain. Nah…disuatu saat anaknya yang masih kecil kebetulan bersekolah. Hehe…jelas bersekolah ya masa nggak. Anak kecil itu bercerita ketika di sekolahnya kebetulan dia satu-satunya yang bergama kristen sementara yang lain islam. Nah ketika dia bersekolah sering mendengar guru-gurunya selalu memberi nasihat tentang agama dan tanpa sadar atau tidak guru itu berucap bahwa hanya agamanya lah yang baik dan akan masuk surga. Anak kecil tadi dengan nalar kritisnya berfikir kenapa gurunya berkata begitu, kenapa guru berkata agama yang benar dimata Tuhan adlah agama yang dianut gurunya dan mayoritas murid disekolah itu. Sampai suatu ketika anak itu sedih dan berucap “TUHAN ITU AGAMANYA APA”???

Minggu, 02 Oktober 2011

Pancasila sakti ?

1 Oktober ditetapkan menjadi hari kesaktian pancasila, entah apa dasarnya yang jelas tanggal 1 oktober sejak tahun 1965 telah menjadi hari besar nasional di negeri kita. Namun bila di lihat dari sejarah ini dikaitkan dengan peristiwa gerakan 30 september yang diduga dilakukan oleh PKI. Tanggal 1 oktober di Cina menjadi hari kesaktian komunis, nah mungkin sebagai upaya mengkerdilkan komunisme di Indonesia maka pemerintah pada saat itu (Orde Baru) memutuskan 1 oktober sebagai hari kesaktian pancasila. Ya...perang ideologis pada saat itu memang panas, terutama untuk melawan ideologi komunisme. PKI yang ditumbangkan oleh Soeharto dengan mudah semakin hancur dengan berbagai kebijakan politik yang tidak berpihak bahkan cenderung mematikan komunisme di Indonesia. Suatu hal yang banyak menjadi bahan pertanyaan, PKI sebagai partai besar bahkan menjadi Partai Komunis terbesar ketiga setelah Partai Komunis Uni sovyet dan PK China kenapa sangat mudah dikalahkan. Entahlah, kita berharap kejelasan sejarah bisa lebih faktual.
Ya, mau tidak mau saya ingin katakan bahwa kesaktian pancasila hanya sebuah counter ideology terhadap komunisme. ORBA (orde baru) dengan kekuatanya mencoba menghilangkan ideologi komunis dari Indonesia dengan berbagai propaganda serta kebijakan yang membuat masyarakat Indonesia mengalami apa yang disebut “communistphobia” (ketakutan terhadap komunisme). Kesaktian pancasila juga menjadi alat politik ORBA untuk membuat sebuah kebijakan politik yang membelenggu. Setelah komunisme lemah, Pancasila kemudian digunakan untuk menghadang lawan politik dari kalangan islam yang dianggap lawan tangguh setelah komunis. Ya...hal yang berbau islam direpresi, parpol harus berideologi pancasila. Parpol yang tidak berasas pancasila dipaksa untuk merubah menjadi pancasila. Pancasila dijadikan rezim ORBA sebagai tameng politik, jika menentang kebijakan ORBA maka dianggap anti pancasila dan harus di berangus. Sebuah metode yang membuat pancasila “dipaksa sakti”, jauh dari nilai – nilai Pancasila yang sesungguhnya. Indoktrinasi pancasila melalui P4 pada saat itu memaksa masyarakat menghafal butir – butir P4 namun miskin esensi. Yang terjadi apa??? Pancasila hanya menjadi alat hegemoni kekuasaan ORBA, Pancasila menjadi “candu” dengan berbagai hafalan-hafalannya,

Jumat, 09 September 2011

7 tahun Munir mencari keadilan

Tujuh tahun lalu tepatnya 7 September 2004, pembela hak asasi manusia telah tiada. Munir, sang pembela HAM tewas karena dibunuh. Ya...keaktifanya dalam menyauarakan hak asasi manusia membuat banyak pihak tidak suka, terutama dari kalangan militer. Sikapnya yang keras terhadap pelanggaran HAM yang terjadi baik di Timor Timur, Aceh, kerusuhan Trisakti, dll membuat militer “ketakutan” dan merasa harus menyingkirkan orang ini. Munir sang pejuang HAM akhirnya tewas karena diracun dalam pesawat Garuda dalam perjalanya menuju Belanda. Berbagai alasan pun mengemuka, mulai dari membehayakan negara sampai di cap tidak nasionalis pun mencuat. Namun yang pasti pada saat itu Munir punya data – data pelanggaran HAM yang dilakukan oleh beberapa Jendral di TNI. Ada Prabowo yang tersangkut kasus kerusuhan Mei, Wiranto yang tersangkut kasus Timor Timur, dll. Ini disinyalir juga menjadi alasan dibunuhnya Munir.
Banyak pihak disangkutpautkan dengan kematian Munir. Ada indikasi bahwa Munir dibunuh dalam operasi intelejen yang dilakukan oleh pihak tertentu. Tidak hanya perorangan bahkan lembaga/institusi bernama BIN juga menjadi pembicaraan. Polycarpus, sang pilot Garuda ditetapkan sebagai tersangka dan dihukum 20 tahun, namun nama lain seperti Muhdi PR yang sempat diberitakan masih tetap bebas.

Kamis, 08 September 2011

Optimisme karena nasionalis atau rasional?

Dua pertandingan awal Timnas Indonesia dalam Pra Piala Dunia putaran Grup mengalami kekalahan. Setelah kalah 3-0 oleh Iran, Indonesia juga mengalami kekalah lagi dikandang oleh Bahrain 0-2. Hal ini membuat peluang Indonesia untuk melangkah ke babak selanjutnya cukup berat. Namun banyak diantara rakyat Indonesia masih lantang mengucapkan kata “optimis” bila Indonesia mampu lolos dari grup ini. Ya…optimism memang masih disuarakan oleh pendukung setia Timnas. Namun optimism sesungguhnya bias dimaknai dua macam. Optimisme karena sikap nasionalisme atau optimism rasional.
Optimisme nasionalis kita jelas, sebagai warga Indonesia pasti harus optimis bahwa Timnas kita akan mampu, dan itu wajib karena bila seluruh elemen bangsa ini pesimis maka apa yang akan terjadi dengan bangsa ini???
Namun, secara rasional memang peluang kita cukup berat bahkan sangat berat. Diantara empat Negara yaitu Iran, Qatar, dan  Bahrain memang secara peringkat FIFA Indonesia jauh dibawah ketiga Negara itu. Iran yang merupakan langganan piala dunia jelas merupakan kekuatan paling menakutkan di grup ini, sementara Bahrai tahun lalu hamper masuk piala dunia. Ini jelas bila diatas kertas kita kalah. Di sisi lain factor stamina, pemain kita terlihat kurang maksimal, mereka kalah dari Negara – Negara arab itu. Faktor lain adalah kepelatihan Wim yang terlihat kurang bagus. Tim ini dibangun oleh Alfred Riedl dengan semangat Riedl, kemudian secara mendadak tanpa alas an jelas dig anti Wim. Ini jelas mempengaruhi Timnas. Faktor lain adalah supporter kita yang kurang dewasa. Suporter ibarat pemain ke 12 yang member semangat, namun kadang justru merugikan Timnas. Kita lihat di GBK kemarin petasan yang dinyalakan supporter Indonesia membuat nama baik serta hukuman untuk kita mengancam. Jika hukuman diberikan (pasti) maka Timnas lah yang rugi. Suporter kita masih belum layak untuk mengawal timnas kepentas dunia. Seharusnya menang atau kalah, supporter bias menerima dan bias tetap member semangat. Lihat suporter tim kelas dunia, walau kalah tetap setia. Brazil, Agrentina, Inggris, dll pernah kalah, namun tidak membuat suporter berbuat ulah tidak baik. Jadi secara rasional memang peluang Indonesia sangat berat.
Namun, apapun yang terjadi optimism nasionalis harus tetep membara…

Senin, 05 September 2011

Lebaran beda, nda’ masalah!!!


Artikel ini sudah saya buat pada tanggal 31 September 2011 namun baru sempat posting ke blog, maklum lumayan sibuk plus jaringan internet agak tidak tersambung tiap saat. Hehe.... mudah-mudahan bisa bermanfaat.
Ya...pada tahun ini Idul Fitri di Indonesia dirayakan dalam waktu yang berbeda. Muhammadiyah sudah dari awal menetapkan Idul Fitri jatuh pada hari selasa, tanggal 30 september 2011. Sementara NU dan pemerintah menetapkan Idul Fitri jatuh pada hari rabu tanggal 31 September 2011. Perbedaan ini sebenarnya bukan hal yang baru, karena pada beberapa tahun yang lalu juga terjadi perbedaan. Hal ini terkait dengan perbedaan metode yang digunakan. Yaitu:
1.      Rukyatul hilal, ialah mengamati bulan secara langsung, apabila hilal tidak terlihat (gagal terlihat), maka bulan kalender berjalan digenapkan 30 hari. Istilah penggenapan ini disebut istikmal. Metode ini pada umumnya dipakai organisasi NU. Metode ini berbegangan pada sabda Nabi, “Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang maka genapkanlah (istikmal)”.
2.      Wujudul hilal, ialah penentuan awal bulan dengan menggunakan dua pedoman, yakni itjimak / konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam dan bulan terbenam setelah matahari terbenam, maka petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan tanpa melihat berapapun sudut ketinggian bulan saat matahari terbenam. Metode ini pada umumnya dipakai Muhammadiyah. Dasar yang digunakan adalah perintah Al-Qur’an pada QS. Yunus: 5, QS. Al Isra’: 12, QS. Al An-am: 96, dan QS. Ar Rahman: 5, serta penafsiran astronomis atas QS. Yasin: 36-40.
3.      Disamping itu terdapat beberapa metode lain dengan besara sudut / angka yang berbeda.
Perbedaan metode itulah yang terkadang menyebabkan perbedaan penentuan Hari raya Idul Fitri. Namun yang menarik lagi ternyata yang merayakan Idul Fitri hari rabu hanya empat negara yaitu Indonesia, Oman, Afrika Selatan , dan Selandia baru. Sementara negara seperti Arab saudi, Mesir, Eropa, Amerika, Malaysia dan negara lainya merayakan hari selasa. Sekali lagi hal ini bukan menjadi masalah, dan tidak mesti dibuat menjadi masalah.

Senin, 22 Agustus 2011

SBY – Nazarudin berbalas surat!

Bagai orang berpacaran SBY selaku presiden RI langsung membalas surat yang dikirim oleh seorang tersangka koruptor yaitu Nazarudin. Ups...anda terkejut?? Saya pribadi terkejut lho, karena jarang – jarang presiden sempat berkirim surat dengan rakyatnya. Dan ini sangat mengejutkan dan membuat dahi mengerut, SBY dan Nazar ada apakah ini??
Ya...dalam waktu sebentar surat yang dikirim oleh sang mafia bernama Nazarudin langsung mendapat balesan dari SBY, bahkan langsung dibacakan dalam acara dengan Partai Demokrat. Tidak tanggung – tanggung, SBY dalam membacakan surat balasanya bahkan tidak sebagai pribadi atau ketua dewan pembina PD namun mengatasnamakan sebagai seorang presiden. Wah, sungguh terhormat sekali ini bung Nazarudin mendapat balasan dari seorang presiden (bukan probadi atau ketua dewan pembina PD). Mari beri tepuk tangan. Prok..prok...prok. wuek *pingin muntah*.
Kenapa saya bilang terhormat sekali si Nazar ini, karena baru saja nulis surat dan baru pertama lagi, eh...langsung dibalas oleh sang Presiden. Ibarat kata kalo mau nempak pacar, sekali tembak langsung dibales. Hal ini sangat berbeda dengan para korban pelanggaran HAM yang sudah menulis dan mengirimkan surat beratus kali kepada sang Presiden yang terhormat, namun sampai saat ini tidak ada balasan sama sekali. Para korban yang menunggu lama surat balasan hanya gigit jari mengetahui suratnya yang sudah ratusan kali dikirim tidak berbalas, sementara surat Nazar hanya sekali saja langsung dibalez.
Patut dipertanyakan, ada apa ini dengan pak presiden kita yang terhormat??? Kenapa presiden membeda-bedakan surat dari rakyatnya? Lalu kenapa yang dibales surat dari Nazar? Padahal Nazarudin itu mafia korupsi lho?? Lha ada apakah Presiden, Nazarudin, dan korupsi?
Entahlah...namun hendaklah memang harus dipahami dan memang menjadi tabiat sang Presdien kita. Beliau yang terhormat ini selalu narsis bila ada kasus menjadi sorotan media kita, apalagi kasusnya sedang ramai dibicarakan. Ibarat artis, presiden tak mau ketinggalan eksis. Agar bisa dibilang memperhatikan kasus Nazarudin, respon cepat dll. Tapi untuk kasus yang lagi nggak rame seperti pelanggaran HAM yang usang akan ditbiarkan dan ngga akan diurus. Inilah presiden kita, mau tidak mau kita harus memahaminya. Haus citra bak artis papan atas, namun minim karya.
Kita boleh marah, karena mungkin ini bentuk ketidakadilan. Namun, maklumilah Presiden kita terlalu banyak keprihatinan jadi buat apa kita prihatin dengan presiden kita. Sudahlah....
Selamat bercitra ria wahai Bapak Presiden yang terhormat.

Senin, 08 Agustus 2011

Kompleksitas Papua

Papua…
Mutiara yang penuh dengan kekayaan alam. Papua merupakan pulau yang sangat kaya akan sumber daya alam dan juga sumber daya kebudayaan. Keindahan alam dan eksotisme kebudayaanya menjadikan papua seharusnya menjadi daerah yang istimewa. Pulau paling timur di Negara Indonesia ini menjanjikan sebuah kekayaan yang kalau bias memanfaatkan akan sangat menguntungkan. Kekayaan itu sekarang bukan menjadi topic pembicaraan mengeani Papua, namun konflik yang terjadi di sana justru menjadi pemberitaan yang actual.
OPM ( Organisasi Papua Merdeka ) disinyalir menjadi otak berbagai kerusuhan di papua, mulai dari penembakan maupun kekisruhan dalam beberapa kesempatan. Tujuanya jelas mereka ingin lepas/ ingin merdeka dari Negara Indonesia. Mereka ingin merdeka dan membentuk Negara papua yang terbebas dari Indonesia. Tindakan ini dalam kaca mata NKRI jelas akan merusak NKRI karena ada slogan “NKRI harga mati”. Sehingga tak pelak pemerintah engan kekuatan TNI nya berusaha menghancurkan gerakan OPM ini.
Membicarakan Papua memang sangat komplek, tidak bias diselesaikan dengan satu atau dua tahun. Juga tidak bias diselesaikan dengan peperangan atau penghancuran gerakan OPM. Karena sejatinya gerakan yang bernama OPM ini lahir karena kekecewaan akan kondisi masyarakat Papua yang miskin dan tertinggal. Menjadi hal yang rasional bias masyarakat Papua kecewa, karena dengan alam yang kaya ternyata mereka tidak juga mengalami kemajuan dan terus tertinggal dengan yang lain. Kekayaan alam papua hanya disedot oleh Pemerintah dan juga oleh pihak asing, sementara masyarakat tidak mendapat apa – apa. Bayangkan mereka ditanah sendiri justru seakan menjadi orang lain, kekayaan emas dikuasai PT. Freeport yang telah mengeruk kekayaan bertahun – tahun.
Selanjutnya, perbedaan ras yang terjadi dengan kebanyakan masyarakat Papua terkadang memunculkan diskriminasi. Papua yang merupakan ras kulit hitam terkadang serasa dianaktirikan atau bahkan menjadi bahan tertawaan. Ini membuat masyarakat Papua merasa tidak nyaman tinggal dalam sebuah bangsa Indonesia.
Keterlibatan pihak asing juga menambah carut marut masalah di Papua. Negara – Negara barat banyak yang menginginkan Papua lepas dari Indonesia, mereka mengincar kekayaan alam yang sangat melimpah. Bahkan disinyalir dibawah tanah Papua terdapat kekayaan yang amat luar biasa dan tidak akan ditemui dibelahan bumi yang lain. Oleh karenanya, bangsa asing mencoba “memanas-manasi” agar Papua merdeka, kemudian mereka ingin mengambil alih kekayaan papua tersebut.
Butuh suatu keputusan yang arif dan tepat bila ingin melihat Papua menjadi aman dan tentram. Nukan perang, namu maslah paling mendasar yang harus ditanggulangi. Yaitu pengentasan kemiskinan dan keterbelakangan yang terjadi pada masyarakat papua. Masyarakat papua harus setara dengan masyarakat lainya di Indonesia. Selain itu juga sikap masyarakat di luar Papua juga harus memandang mereka sama dan tidak ada lagi diskriminasi baik warna kulit maupun kebudayaan.
Keadilan untuk Papua itu lah yang menjadi kunci mewujudkan papua yang damai dan sejahtera.

Oleh:
Malik Ridwan Fauzi
Sociology concern on the school