Jumat, 11 November 2011

Lalu kenapa 11-11-11?

Hari ini ketika membuka twitter dan facebook angka 11-11-11 menjadi topik pembicaraan paling populer. Akupun hanya tersenyum kecil (agak sinis sebenarnya) sembari berkata lirih dalam hati “opo iki” eh tapi ngomongnya “ana apa kye”(ngapak.com). Ya...ada apa ini kok angka 11-11-11 banyak muncul di time line Facebook dan Twitter seperti sampah saja. Ya...informasi yang berlebihan itu sama dengan informasi sampah. Ups...cukup. Ternyata baru sadar bahwa hari ini adalah tanggal 11 bulan november tahun 2011, dan banyak orang dengan tidak mengindahkan tata tulis dan kaidah bahasa Indonesia yang benar menggantinya dengan menulis 11-11-11. Pertanyaanya, Lalu kenapa dengan 11-11-11? Bukankah itu angka biasa saja, bukankan itu hari biasa saja. Bukan hari pahlawan, hari besar agama, atau hari suci yang lainya? *mikir lagi...
Usut punya usut setelah melalui penyelidikan ala detektif Conan, ternyata banyak manusia yang percaya bahwa 11-11-11 punya keunikan, keberuntungan, dan bla..bla..bla. Sehingga pada tanggal itu banyak yang menikah, banyak yang mencari pacar/pasangan, dan ekstrimnya lagi ada juga anak yang masih dalam kandungan dipaksa untuk keluar pada tanggal 11-11-11. Tapi ngga ada yang mempercepat kematian jadi tanggal segitu ya. Hehehe...
Unik, menarik, dan menggelitik melihat reaksi masyarakat dengan tanggal – tanggal seperti itu. Ketika zaman sudah modern yang konon ditandai dengan kemajuan tekhnologi, rasionalitas tinggi, logika, dan materialisme ternyata masyarakat tidak sepenuhnya demikian. Masih banyak masyarakat percaya dengan angka-angka unik, keramat, angka keberuntungan ini adalah khas dari masyarakat tradisional yang irasional, penuh simbolisme.
Yang paling menyedihkan adalah ketika kepopuleran angka 11-11-11 ini sudah menjadi pembicaraan yang masif dikalangan masyarakat sehingga mengalihkan atau bahkan menghilangkan pembicaraan yang lebih penting , lebih rasional, dan lebih bermanfaat. Di jejaring sosial misalnya lebih ramai bicarain 11-11-11 yang tidak rasional dan seperti sampah, dibanding membicarakan bagaimana menyelamatkan papua, bagaimana memperbaiki pendidikan, bagaimana mendukung indonesia di Sea games.Namun inilah realitas yang ada dimasyarakat, dan ini ternyata sejalan dengan konsep dialektika masyaraka. Ketika masyarakat sudah berada dalam dunia modernitas yang rasional, materialisme, dan dominasi akal ternyata “mungkin” manusia merasa kangen dengan hal – hal yang diluar rasional manusia, kangen dengan kaunikan, kangen dengan mistisisme. Jadi ada semacam tesis-antitesis, ketika modernitas menjadi tesis maka antitesisnya irasional tadi.
Yah...inilah masyarakat kita, makin masifnya media ternyata bukan semakin rasional masyarakat, malah media menjadi bumbu yang membuat masyarakat menjadi kurang rasional. Namun yang pasti konsep masyarakat seperti ini yang percaya dengan keajaiban angka, keberuntungan angka, dan bla..bla...bla,  mengindikasikan masyarakat masih kuat kepercayaan pada hal – hal diluar rasional manusia.
Namun, semua terserah sama masing-masing individu. Ketika banyak orang menunggu-nunggu tangga 11-11 11 untuk menikah, berpacaran, melahirkan dll dengan alasan unik, keberuntungan dll. Saya pun sebenarnya menunggu-nunggu tanggal hari ini untuk nonton Timnas Seagames main sore nanti, dan Timnas Senior main malam nanti. Semoga beruntung dan menang. Hehehe...
salam saparatos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beceloteh di sini!!!