Kamis, 01 Desember 2011

AIDS dan Papua “tantangan bangsa”

Hari ini tepatnya tanggal 1 Desember adalah hari AIDS sedunia sekaligus bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Papua. Dua hal yang sekarang menjadi buah bibir masyarakat Indonesia sekaligus tantangan untuk bangsa Indonesia. Ya... AIDS dan Papua merdeka sedang menguji bangsa ini untuk menjadi bangsa yang tangguh sekaligus bertanggung jawab.
AIDS sekarang menjadi pembicaraan yang cukup serius dikalangan pemerhati kesehatan sekaligus pemerhati sosial budaya. Indonesia sebagai negara yang religius (katanya), saat ini telah banyak yang terjangkit HIV AIDS. Menurut media berita online Tempo : Jumlah penderita HIV/AIDS tertbanyak adalah di Jawa Timur  mencapai 4.318 orang, sementara pada urutan kedua ditempati Provinsi Papua dengan jumlah penderita 4.005 orang, sedangkan DKI Jakarta berada di urutan ketiga sebanyak 3.998 orang. Ini menunjukan bahwa penyakit AIDS sedang menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Ya...banyak faktor yang memicu tingginya angka penderita AIDS, mulai dari sex bebas hingga penyalahgunaan narkoba. Ini menjadi tantangan yang besar untuk bangsa Indonesia untuk dapat menekan atau bahkan mencegah meningkatnya peyakit AIDS. Pemerintah serta stake holder harus mampu melakukan tindakan yang serius untuk mengkampanyekan perlawanan terhadap penyakit AIDS. Jadi yang dilawan adalah penyakitnya bukan orang yang sedang mengidap AIDS. Ini penting karena sebagai salah satu upaya memberikan kesadaran kepada masyarakat mengenai bahaya AIDS. Ini adalah tantangan bagi bangsa Indonesia.

Selain AIDS, tantangan yang tak kalah berat adalah Papua. Papua sedang bergelora mengkampanyekan upaya untuk merdeka dari Indonesia. Keinginan untuk merdeka ternyata bukan hanya isapan jempol saja, namun sudah menjadi nyata dan semakin lama semakin menguat. Ini tantangan bagi bangsa ini untuk mempertahankan NKRI seperti yang dahulu digemabr – gemborkan oleh Bung Karno, bahwa NKRI adalah harga mati. Namun, apakah hanya dengan slogan itu sudah cukup. Apakah dengan jargon itu papua akan lebih baik? Ternyata tidak semuadah itu
. Bangsa ini boleh saja bilang NKRI harga mati, Papua harus tetap jadi bagian Indonesia. Namun tidak sebatas itu tantanganya. Tantangan yang lebih mendasar adalah bagaimana bangsa ini (dalam hal ini Pemerintah) mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyat Papua, mampu memberikan keadilan kepada rakyat Papua. Bangsa ini harus bisa menjadikan Papua sebagai bagian dari Indonesia yang sebenarnya. Tidak mendiskriminasikan mereka, tidak memandang remeh mereka, tidak memandang rendah peradaban mereka. Bangsa ini harus mampu membawa rakyat Papua merasa dihargai sebgai bagian dari bangsa ini. Bangsa ini harus bisa membawa rakyat Papua menjadi masyarakat yang maju, bangkit dari keterbelakangan dan kemiskinan. Ini yang penting dan ini tantangan yang paling mendasar yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia. Bukan dengan jalan kekerasan, militerisme, dan tindakan represif lainya. Kekerasan, tindakan represif, atau operasi militer justru akan menambah kekecewaan rakyat Papua kepada Indonesia.
Ini adalah tantangan yang harus diselesaikan oleh bangsa ini, jika ingin selangkah menjadi bangsa yang besar.
Perangi AIDS dan Damailah Papua...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beceloteh di sini!!!