Minggu, 04 Desember 2011

Jika Komodo jadi New 7 Wonder

Beberapa waktu belakangan, kita sering mendengar dan melihat kampanye yang begitu massif terkait dengan pulau Komodo. Ya...kampanye untuk mendukung Komodo sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru. Berbagai kampanye dilakukan, mulai dari iklan di televisi, media cetak, jejaring sosial macam facebook dan twitter, dan masih banyak lagi. Usaha untuk menggolkan komodo menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia barupun dilakukan dengan memberikan biaya yang sangat murah untuk vote melalui sms. Berbagai upaya itu dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu menjadikan Komodo sebagai keajaiban dunia. Bagi para suksesor pemenangan komodo, upaya ini dimaksudkan untuk mengenalkan komodo dan dunia pariwisata di Indonesia. Setelah Borrobudur tidak lagi menjadi keajaiban dunia, sekarang Komodo diharapkan menjadi keajaiban dunia. Penentuan apakah komodo akan menjadi keajaiban dunia atau tidak adalah lewat vote dari masyarakat dunia. Jikalau Komodo tidak mendapat vote banyak maka tidak akan dianggap sebagai New 7 Wonder. Kabar terbaru menyebutkan untuk sementara Komodo masuk dalam 7 keajaiban dunia baru, namun pengumuman resmi belum dirilis. Berbagai pihak yang mendukung dengan berbagai alasan pastinya senang dan gembira jika Komodo masuk New 7 Wonder.
Nah mari kita duduk, merenung, sambil minum kopi atau rokok (kalau yang merokok) dan mengkhayal tentang komodo
. Ya...andai komodo benar jadi New 7 Wonder, apa yang terjadi???
Jikalau benar Komodo dan Pulau Komodo menjadi New 7 Wonder, terlepas dari isu bahwa yayasan New 7 Wonder itu yayasan abal – abal, yang pasti nama Komodo dan Pulau Komodo akan sangat terkenal diseluruh dunia. Nah itu salah satu dampak baiknya. Dampak yang lain mungkin pariwisata mengalami peningkatan, wisatawan asing maupun lokal akan banyak berkunjung, devisa (mungkin) bertambah, kesempatan lapangan kerja (mungkin) terbuka di sana, masyarakat akan mendapat keuntungan. Namun apakah itu benar??? Itukah yang diharapkan??? Tidak adakah dampak lain???
Ya...ini mungkin terlalu naif atau mungkin ini bagian dari ketakutan saya. Namun ketika saya berkhayal seandainya Komodo menjadi New 7 Wonder, ada banyak perubahan dan ini saya pikir tidak terlalu menarik buat saya. Ada beberapa kemungkinan yang saya pikirkan ketika komodo menjadi New 7 Wonder:
  • Kita harus bayar hampir 400 miliar sebagai kompensasi pendaftaran New 7 Wonder
  • Pariwisata yang meningkat akan mengganggu ekosistem Komodo. Komodo akan terganggu dengan kedatangan manusia yang begitu banyak.
  • Manusia sifatnya ada yang usil, jail, dll itu akan menggangu kelestarian Komodo.
  • Berbagai manusia yang datang dengan latar budaya yang berbeda (terutama budaya barat) akan mempengaruhi kebudayaan lokal masyarakat daerah sekitar Pulau Komodo.
  • Akan terjadi pembangunan yang besar-besaran oleh pengusaha misal hotel dll, ini yang diuntungkan adalah pengusaha (pemilik modal), masyarakat lokal akan tersingkir,
  • Akan muncul Mc Donaldisasi di daerah sekitar Komodo, ingat kata G. Ritzer Mc Donaldisasi bukan sekedar sajian cepat saji namun ada kultur baru yang ditawarkan sehingga akan merubah cultur masyarakat sekitar Komodo. Ini sangat membahayakan (menurut saya).
  • Dari semuanya itu yang akan diuntungkan adalah kaum pemilik modal, pemilik maskapai penerbangan, pemilik hotel, pemilik restoran cepat saji. Singktnya Kapitalisasi semakin meraja lela.
Itulah kira-kira khayalan kekhawatiran saya ketika Komodo benar-benar menjadi New 7 Wonder. Catatan ini tidak hanya menjadi secuil penyeimbang untuk bahan berfikir, walau saya percaya catatan ini tidak akan begitu berpengaruh besar karena para suksesor Komodo menjadi New 7 Wonder punya uang banyak untuk mengatakan lewat media kebaikan-kebaikan menjadi New 7 Wonder.
Komodo tetaplah Komodo hewan langka yang hanya ada di Indonesia. Tanpa New 7 Wonder, Komodo tetap keajaiban dunia. Jangan sampai Komodo dirusak demi kepentingan dan keuntungan para kapitalis dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beceloteh di sini!!!